Jumat, 25 Mei 2012

PGMI DALAM SISTEM PENDIDIKAN



DOWNLOAD DISINI
Menurut Arifin (2003), salah satu tuntutan Gerakan Reformasi tahun 1998, ialah diadakannya reformasi dalam bidang pendidikan. Forum Rektor yang lahir 7 November 1998 di Bandung, juga mendeklarasikan perlunya reformasi budaya, melalui reformasi pendidikan. Tuntutan reformasi itu, dipenuhi oleh DPR-RI, bersama dengan pemerintah, dengan disahkan Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) tanggal 11 Juni 2003 yang lalu. Menurut Arifin (2003), reformasi membawa gagasan baru tentang perlunya paradigma baru, meskipun istilah itu, sudah tidak persis lagi dengan konsep aslinya. Istilah paradigma baru tersebut mula mula dikenal dalam ilmu sosial, dengan tokoh utamanya Thomas Kuhn (1974).




DOWNLOAD DISINI


Kuhn menjelaskan bahwa perkembangan ilmu sosial sangat berbeda dengan perkembangan ilmu alam. Jika
ilmu alam berkembang secara evolusi dan akumulatif, maka ilmu sosial berkembang secara revolusi dan tidak secara akumulatif.
Dalam menjelaskan perbedaan perkembangan itulah, Kuhn menggunakan konsep paradigma, yaitu bahwa dalam masa tertentu, ilmu sosial dikuasai oleh suatu paradigma, kemudian
Paradigma itu merosot, dan digantikan oleh paradigma baru yang tidak ada kaitannya dengan paradigma lama yang digantikannya. Itulah sebabnya perkembangan ilmu sosial, terjadi secara revolusi.
Reformasi dalam pendidikan dan bahkan dalam semua bidang sosial dan politik, pada dasarnya adalah revolusi dan penjungkirbalikan, yaitu perubahan yang mendasar, terhadap pokok persoalan nasional dan bidang sosial dan politik Tuntutan reformasi yang amat penting adalah demokratisasi, yang dapat ditanggapi melalui dua segi, yaitu pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan pemerintah daerah (otonomi daerah). Dalam konteks pendidikan, untuk menjamin
Terselenggaranya pendidikan yang bermutu, maka pemerintah (pusat) dan Pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan (pasal 42 ayat 1-2 dan pasal 44 ayat 1-3). 





SELENGKAP-NYA


DOWNLOAD DISINI



Referensi

MAKALAH ANATOMI BATANG

GBR. ANATOMI BTG
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan khususnya pada batang tumbuhan.
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang hampir sama dengan susunan akar. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
a. Epidermis
b. Korteks
c. Stele



Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.
Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.





PGMI S1 IAIN MATARAM



IAIN Mataram sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang bernaung di bawah departemen agama memiliki tanggung jawab dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar ditingkat pendidikan dasar yang dikenal dengan Madarasah Ibtidaiyah (MI). sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berada di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana dilihat dari perkembangan pendidikannya dalam hal minat masyarakat untuk bersekolah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dimana kita dapat melihat terdapatnya sekolah-sekolah disetiap dusun baik itu SDN ataupun Madrasah Ibtidayah (MI).
keberadaan MI di tengah-tengah masyarakat kalaupun sampai saat ini secara kualitas secara umum masih belum maksimal, akan tetapi mau tidak mau harus tetap diperhatikan, karena keberadaannya sangat lebih berperan dalam membangkitkan samangat belajar masyarakat NTB khususnya. sehingga usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan MI harus tetap dilakukan dengan melakukan berbagai usaha yang terkait dengan MI, baik dari segi Guru, Siswa, saranaprasarana, masyarakat, dll.
Dari itu IAIN Mataram yang secara langsung menyelenggarakan program PGMI tentunya harus tetap meningkatkan kualitas alumninya, sebab out put yang dihasilkan oleh PGMI S1 IAIN mataram akan menjadi harapan satu-satunya guna meningkatkan mutu pendidikan Madarasah Ibtidaiyah (MI). tentunya hal ini harus menjadi perhatian bersama oleh pihak lembaga IAIN Mataram dalam menyelenggarakan proses perkuliahan agar selalu diperhatikan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi masyarakat dalam menetapkan berbagai program penyelenggaraan PGMI S1 dan arah pembinaan mahsiswanya, agar apa yang diharapkan oleh kita bersama dapat tercapai.